Satu lagi dari beberapa indicator lingkungan yang bisa menandakan bahwa lingkungan kita masih bagus atau sudah rusak adalah kehadiran Luwing atau si Kaki Seribu. Kaki seribu atau millipede ini termasuk ke dalam kelas Diplopoda, sebelumnya juga disebut Chilognatha adalah artropoda yang memiliki dua pasang kaki per sekmen kecuali sekmen pertama di belakang kepala, dan sedikit setelahnya yang hanya memiliki satu kaki. Penamaan Kaki Seribu sebetulnya bukan berarti Luwing ini benar-benar berkaki seribu, nama tersebut di dapat karena Luwing memiliki kaki terbanyak dari semua hewan maupun serangga yang ada di muka bumi ini.
Habitat Luwing biasanya terdapat di tanah-tanah gembur, berhumus dan lembab. Luwing juga menyukai tanah-tanah yang sedikit mengandung pupuk kimia dan lebih banyak mengandung kompos maupun pupuk kandang. Lingkungan yang gersang dan kering tidak disukai oleh Luwing ini, sehingga dari indicator ini akan kelihatan apakan lingkungan di sekitar rumah kita sudah dipenuhi oleh residu kimia atau belum.
Anatomi
Luwing ini tubuhnya dilindungi oleh kulit berbuku-buku yang sedikit keras dan biasanya berwarna dari coklat kemerah-merahan sampai kehitam-hitaman. Tubuh Luwing berbentuk agak silindris dan panjangnya ada yang sampai sekitar 20 cm dengan diameter tubuh sekitar 1,2 cm. Kepala Luwing di hiasi oleh dua buah sungut yang kegunaannya penulis sendiri belum tahu. Luwing ini jika dalam keadaan terancam akan melingkarkan tubuhnya rapat-rapat membentuk spiral seperti obat nyamuk, selain itu Luwing yang terancam akan mengeluarkan bau busuk yang akan mengusir predator pengganggunya.
GALLERY
Luwing ini pada jaman penulis kecil sekitar tahun ’80 menjadi salah satu mainan favorit anak laki-laki kampong (nDeso) karena mainan-mainan buatan pabrik tidak terjangkau dayabelinya oleh orangtua mereka. Imajinasi dunia anak ndeso pada waktu itu tentang Luwing ini seperti keretaapi yang hilir mudik mengangkut penumpang, walaupun Luwing ini sering kali “ngambek” dan melingkarkan tubuhnya karena banyak disentuh oleh tangan anak-anak.
Di perkotaan saat ini sudah sulit menemukan Luwing ini apalagi yang berukuran sampai 20 cm, jika pun ada ukurannya hanya sebesar lidi dan panjangnya sekitar 1,5 cm. Luwing kecil ini biasanya banyak di jumpai di media tanam dalam pot bunga yang subur. Luwing bagi sebagian orang memang menjijikan tetapi luwing tidak berbisa jadi tidak perlu ditakuti, mungkin malah membantu pengemburan tanah.
Habitat Luwing biasanya terdapat di tanah-tanah gembur, berhumus dan lembab. Luwing juga menyukai tanah-tanah yang sedikit mengandung pupuk kimia dan lebih banyak mengandung kompos maupun pupuk kandang. Lingkungan yang gersang dan kering tidak disukai oleh Luwing ini, sehingga dari indicator ini akan kelihatan apakan lingkungan di sekitar rumah kita sudah dipenuhi oleh residu kimia atau belum.
Anatomi
Luwing ini tubuhnya dilindungi oleh kulit berbuku-buku yang sedikit keras dan biasanya berwarna dari coklat kemerah-merahan sampai kehitam-hitaman. Tubuh Luwing berbentuk agak silindris dan panjangnya ada yang sampai sekitar 20 cm dengan diameter tubuh sekitar 1,2 cm. Kepala Luwing di hiasi oleh dua buah sungut yang kegunaannya penulis sendiri belum tahu. Luwing ini jika dalam keadaan terancam akan melingkarkan tubuhnya rapat-rapat membentuk spiral seperti obat nyamuk, selain itu Luwing yang terancam akan mengeluarkan bau busuk yang akan mengusir predator pengganggunya.
GALLERY
Luwing ini pada jaman penulis kecil sekitar tahun ’80 menjadi salah satu mainan favorit anak laki-laki kampong (nDeso) karena mainan-mainan buatan pabrik tidak terjangkau dayabelinya oleh orangtua mereka. Imajinasi dunia anak ndeso pada waktu itu tentang Luwing ini seperti keretaapi yang hilir mudik mengangkut penumpang, walaupun Luwing ini sering kali “ngambek” dan melingkarkan tubuhnya karena banyak disentuh oleh tangan anak-anak.
Di perkotaan saat ini sudah sulit menemukan Luwing ini apalagi yang berukuran sampai 20 cm, jika pun ada ukurannya hanya sebesar lidi dan panjangnya sekitar 1,5 cm. Luwing kecil ini biasanya banyak di jumpai di media tanam dalam pot bunga yang subur. Luwing bagi sebagian orang memang menjijikan tetapi luwing tidak berbisa jadi tidak perlu ditakuti, mungkin malah membantu pengemburan tanah.
Sumber:
http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/2012/03/luwing-si-kaki-seribu.html
0 komentar:
Post a Comment