Protein merupakan salah satu zat makanan yang diperlukan oleh manusia agar bisa bertumbuh kembang dan tetap sehat. Fungsi protein antara lain untuk membuat dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Dengan demikian, ketersediaan protein dalam menu makanan tidak saja diperlukan oleh anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan tetapi juga dibutuhkan oleh orang-orang dewasa. Bahan makanan sumber protein harus tersedia dalam menu makanan sehari-hari, agar tubuh kita memperoleh asupan gizi yang seimbang.
Kecukupan konsumsi protein, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan. Banyak literatur menyatakan konsumsi protein sangat berkaitan dengan tingkat kecerdasan, artinya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu hal yang harus menjadi perhatian yaitu memenuhi kebutuhan akan protein. Dilihat dari sumbernya, ada dua macam protein yang biasa dikonsumsi manusia,yaitu:
(1) protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan
(2) protein hewani yang berasal dari hasil ternak dan hasil perikanan.
Dari sudut pandang gizi dan ekonomi, kedua macam protein tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Protein nabati harganya relatif murah, namun asam aminoesensial yang dikandungnya kurang lengkap. Sementara protein hewani mempunyai kandungan asam aminoesensialnya lebih lengkap, dengan demikian protein hewani mempunyai kualitas yang lebih baik karena lebih beragamnya jenis-jenis asam amino yang dikandungnya.
Di Indonesia, konsumsi protein hewani asal ternak baru mencapai 5,57 gram / kap / hari setara dengan daging 5,13 kg/kap/tahun, telur 6,78 kg/kap/tahun dan susu 3,13 kg/kap/tahun, konsumsi tersebut masih dibawah standar gizi dari Widya Pangan dan Gizi sebesar 6 gram/kap/hari. Bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, pada tahun 2007, konsumsi telur Indonesia masuk urutan ke- 4 terendah (butir/kapita/tahun), yaitu sebagai berikut:
Kamboja 16, Vietnam 41,
Singapura 64, Indonesia 79,
Thailand 93, dan Malaysia 311.
Konsumsi telur yang masih rendah disebabkan antara lain masih kurangnya informasi mengenai manfaat telur. Upaya untuk meningkatkan konsumsi telur masyarakat Indonesia, menjaga agar kasus AI tidak meluas lagi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat/peternak serta meningkatkan produktivitas ternak, maka dilakukan kegiatan terpadu antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian dalam sebuah model kegiatan ”Peternak Sehat Ternak Sehat”. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka pada tanggal 5 Februari 2010, bertempat di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug , Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, telah dilakukan penandatangan Gerakan Nasional Peternak Sehat Ternak Sehat oleh Menteri Pertanian (Ir. Suswono, MMA) dan Menteri Kesehatan (dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH).
Dalam pidato, Menteri Pertanian berpesan kepada para peternak unggas untuk menabung telur satu butir setiap hari sedangkan Menteri Kesehatan berpesan kepada masyarakat peternak di Tenjolaya khususnya dan masyarakat peternak pada umumnya agar mengelola ternaknya dengan baik dan mengutamakan kebersihan, baik untuk kesehatan dirinya, ternaknya maupun lingkungannya agar tercipta peternaknya sehat dan ternak juga sehat.
Pada kesempatan tersebut Bapak Menteri Pertanian dan Ibu Menteri Kesehatan makan telur bersama yang diikuti oleh sebagian undangan sebagai simbol bahwa telur itu sehat dan bergizi tinggi.
Kecukupan konsumsi protein, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan. Banyak literatur menyatakan konsumsi protein sangat berkaitan dengan tingkat kecerdasan, artinya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu hal yang harus menjadi perhatian yaitu memenuhi kebutuhan akan protein. Dilihat dari sumbernya, ada dua macam protein yang biasa dikonsumsi manusia,yaitu:
(1) protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan
(2) protein hewani yang berasal dari hasil ternak dan hasil perikanan.
Dari sudut pandang gizi dan ekonomi, kedua macam protein tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Protein nabati harganya relatif murah, namun asam aminoesensial yang dikandungnya kurang lengkap. Sementara protein hewani mempunyai kandungan asam aminoesensialnya lebih lengkap, dengan demikian protein hewani mempunyai kualitas yang lebih baik karena lebih beragamnya jenis-jenis asam amino yang dikandungnya.
Di Indonesia, konsumsi protein hewani asal ternak baru mencapai 5,57 gram / kap / hari setara dengan daging 5,13 kg/kap/tahun, telur 6,78 kg/kap/tahun dan susu 3,13 kg/kap/tahun, konsumsi tersebut masih dibawah standar gizi dari Widya Pangan dan Gizi sebesar 6 gram/kap/hari. Bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, pada tahun 2007, konsumsi telur Indonesia masuk urutan ke- 4 terendah (butir/kapita/tahun), yaitu sebagai berikut:
Kamboja 16, Vietnam 41,
Singapura 64, Indonesia 79,
Thailand 93, dan Malaysia 311.
Konsumsi telur yang masih rendah disebabkan antara lain masih kurangnya informasi mengenai manfaat telur. Upaya untuk meningkatkan konsumsi telur masyarakat Indonesia, menjaga agar kasus AI tidak meluas lagi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat/peternak serta meningkatkan produktivitas ternak, maka dilakukan kegiatan terpadu antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian dalam sebuah model kegiatan ”Peternak Sehat Ternak Sehat”. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka pada tanggal 5 Februari 2010, bertempat di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug , Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, telah dilakukan penandatangan Gerakan Nasional Peternak Sehat Ternak Sehat oleh Menteri Pertanian (Ir. Suswono, MMA) dan Menteri Kesehatan (dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH).
Dalam pidato, Menteri Pertanian berpesan kepada para peternak unggas untuk menabung telur satu butir setiap hari sedangkan Menteri Kesehatan berpesan kepada masyarakat peternak di Tenjolaya khususnya dan masyarakat peternak pada umumnya agar mengelola ternaknya dengan baik dan mengutamakan kebersihan, baik untuk kesehatan dirinya, ternaknya maupun lingkungannya agar tercipta peternaknya sehat dan ternak juga sehat.
Pada kesempatan tersebut Bapak Menteri Pertanian dan Ibu Menteri Kesehatan makan telur bersama yang diikuti oleh sebagian undangan sebagai simbol bahwa telur itu sehat dan bergizi tinggi.
0 komentar:
Post a Comment