Daun Gingseng berbeda dengan akar gingseng (Panax schinsen) Orang Korea menyebut ginseng sebagai insam. Di Korea, Panax schinsen liar yang tumbuh di hutan-hutan lebat pegunungan dinamakan sansam (ginseng gunung). Sansam adalah ginseng liar, sementara insam adalah ginseng yang dibudidayakan.
Di Indonesia terdapat juga tumbuhan yang memiliki khasiat sama dengan ginseng yaitu ginseng Jawa atau som/kolesom jawa. Nama ilmiahnya yang tepat penulis sendiri belum tahu mungkin Talinum crassifolium, Talinum fruticosum, atau Talinum triangulare. Kalau menurut FOBI berdasarkan foto yang dimuat daun gingseng ini nama latinnya Talinum fruticosum, sedangkan nama umum Indonesia: Krokot Belanda; Thailand: Som chin; Inggris: Ceylon spinach, Fame flower, Philippine: spinach, Potherb fame flower, Suriname: purslane, Sweetheart, Waterleaf.
Di dalam pengobatan tradisional akarnya dicampur dengan berbagai jenis obat dan yang paling terkenal dalam bentuk campuran anggur (Anggur Kolesom). Kajian mengenai khasiat dan kegunaanya telah dilakukan untuk menjadikan kolesom sebagai ginseng Indonesia.
Memang tanaman herba menahun ini bukanlah genus Panax, tetapi seperti ginseng yang digunakan untuk obat-obatan. Daun ginseng merupakan tanaman perdu yang tumbunya semi menjalar dan bisa mencapai tinggi 60 cm. Batang bercabang di bagian bawah dan pangkalnya mengeras. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, bundar telur sungsang, tepi rata, ujung dan pangkal runcing. Perbungaan majemuk dalam malai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar di sore hari, warnanya merah ungu. Buahnya buah kotak, diameter 3 mm, bijinya kecil, hitam, bulat gepeng.
Daun berdaging berwarna hijau terang atau agak keputihan; batang bulat sukulen dan berdiri tegak, sedangkan pangkalnya agak mengeras. Daunnya tunggal, tunas-tunas cabang akan muncul pada ketiak daun, kedudukan daun berhadapan atau bersilangan, bertangkai pendek, bulat telur sungsang, tepi daun rata dengan tulang daun menyirip, ujung dan pangkal runcing,. Permukaan daun lembut dan licin, agak berdaging. Permukaan bagian atas berwarna hijau terang, licin dan gundul, sedang permukaan bagian bawah hijau muda. Perbungaannya majemuk dalam mulai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar pada sore hari. Bunganya kecil dengan daun mahkota merah ungu berjumlah 5 helai dan berbentuk oval.
Tanaman sangat mudah dikembang biakan, baik dengan biji maupun setek batang. Biasanya akarnya tanaman ini bisa mengembung jika dibiakkan melalui biji. Asal medianya gembur, cukup humus dan tidak tergenang air, tanaman ini bisa tumbuh subur. Kolesom jawa juga cantik di tanam dalam pot sebagai tanaman hias karena bentuk daun dan bunganya menarik.
Selain itu, daun ginseng jawa dapat menjadi obat untuk mengatasi masalah penyakit kanker payudara, keputihan, memperbanyak asi, dan lain lain. kita dapat menggunakannya dengan memilih daun ginseng jawa yang tidak terlalu tua, agar tidak terlalu pahit rasanya. Daun ginseng kaya akan vitamin A, saponin dan flavonoid, juga mengandung steroid dan minyak asiri yang berkhasiat meningkatkan nafsu makan (stomakik), selain itu ginseng jawa atau som jawa merupakan salah satu jenis tanaman yang dikelompokkan kedalam kelompok ginseng yang diyakini bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas tubuh dan daya seksual (afrodisiak).
Berdasarkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa ginseng jawa mengandung senyawa turunan saponin, alkaloid, tannin, dan senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis dapat melancarkan sirkulasi atau peredaran darah pada system saraf pusat atau sirkulasi darah tepi. Obat tradisional jenis afrodisiak seperti ginseng jawa juga digunakan untuk meningkatkan stamina.
Akar atau umbi ginseng jawa mengandung zat-zat penting seperti saponin dan flavonoid yang bersifat manis dan netral serta berkhasiat menguatkan paru-paru, tonikum, dan afrodisiak.
Sebetulnya semua bagian tanaman ini bisa dimakan, mulai dari akar, bunga hingga daunnya, tetapi ingat, terlalu kelebihan mengkonsumsi daun ginseng jawa, bisa mengakibatkan keracunan, bahkan kematian. Penulis sendiri pernah merasakan keracunan daun gingseng ini, perasaan mual dan sedikit pusing. Jika anda sudah terkena, atasi dengan minum kopi keras, dan istirahat yang cukup di tempat terbuka.
Bila anda berminat dengan mudah bisa didapatkan di beberapa supermarket terdekat. Kebanyakan orang menyukai daun gingseng ini untuk ditumis, sup maupun sebagai campuran nasi goreng, tetapi anda juga dapat langsung menjadikannya sebagai lalapan.
Referensi:
FOBI, Wikipedia, anthropogen, farmasi
Sumber:
http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/2012/12/daun-gingseng.html
Di Indonesia terdapat juga tumbuhan yang memiliki khasiat sama dengan ginseng yaitu ginseng Jawa atau som/kolesom jawa. Nama ilmiahnya yang tepat penulis sendiri belum tahu mungkin Talinum crassifolium, Talinum fruticosum, atau Talinum triangulare. Kalau menurut FOBI berdasarkan foto yang dimuat daun gingseng ini nama latinnya Talinum fruticosum, sedangkan nama umum Indonesia: Krokot Belanda; Thailand: Som chin; Inggris: Ceylon spinach, Fame flower, Philippine: spinach, Potherb fame flower, Suriname: purslane, Sweetheart, Waterleaf.
Di dalam pengobatan tradisional akarnya dicampur dengan berbagai jenis obat dan yang paling terkenal dalam bentuk campuran anggur (Anggur Kolesom). Kajian mengenai khasiat dan kegunaanya telah dilakukan untuk menjadikan kolesom sebagai ginseng Indonesia.
Memang tanaman herba menahun ini bukanlah genus Panax, tetapi seperti ginseng yang digunakan untuk obat-obatan. Daun ginseng merupakan tanaman perdu yang tumbunya semi menjalar dan bisa mencapai tinggi 60 cm. Batang bercabang di bagian bawah dan pangkalnya mengeras. Daun tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek, bundar telur sungsang, tepi rata, ujung dan pangkal runcing. Perbungaan majemuk dalam malai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar di sore hari, warnanya merah ungu. Buahnya buah kotak, diameter 3 mm, bijinya kecil, hitam, bulat gepeng.
Daun berdaging berwarna hijau terang atau agak keputihan; batang bulat sukulen dan berdiri tegak, sedangkan pangkalnya agak mengeras. Daunnya tunggal, tunas-tunas cabang akan muncul pada ketiak daun, kedudukan daun berhadapan atau bersilangan, bertangkai pendek, bulat telur sungsang, tepi daun rata dengan tulang daun menyirip, ujung dan pangkal runcing,. Permukaan daun lembut dan licin, agak berdaging. Permukaan bagian atas berwarna hijau terang, licin dan gundul, sedang permukaan bagian bawah hijau muda. Perbungaannya majemuk dalam mulai di ujung tangkai, berbentuk anak payung menggarpu yang mekar pada sore hari. Bunganya kecil dengan daun mahkota merah ungu berjumlah 5 helai dan berbentuk oval.
Tanaman sangat mudah dikembang biakan, baik dengan biji maupun setek batang. Biasanya akarnya tanaman ini bisa mengembung jika dibiakkan melalui biji. Asal medianya gembur, cukup humus dan tidak tergenang air, tanaman ini bisa tumbuh subur. Kolesom jawa juga cantik di tanam dalam pot sebagai tanaman hias karena bentuk daun dan bunganya menarik.
Selain itu, daun ginseng jawa dapat menjadi obat untuk mengatasi masalah penyakit kanker payudara, keputihan, memperbanyak asi, dan lain lain. kita dapat menggunakannya dengan memilih daun ginseng jawa yang tidak terlalu tua, agar tidak terlalu pahit rasanya. Daun ginseng kaya akan vitamin A, saponin dan flavonoid, juga mengandung steroid dan minyak asiri yang berkhasiat meningkatkan nafsu makan (stomakik), selain itu ginseng jawa atau som jawa merupakan salah satu jenis tanaman yang dikelompokkan kedalam kelompok ginseng yang diyakini bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas tubuh dan daya seksual (afrodisiak).
Berdasarkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa ginseng jawa mengandung senyawa turunan saponin, alkaloid, tannin, dan senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis dapat melancarkan sirkulasi atau peredaran darah pada system saraf pusat atau sirkulasi darah tepi. Obat tradisional jenis afrodisiak seperti ginseng jawa juga digunakan untuk meningkatkan stamina.
Akar atau umbi ginseng jawa mengandung zat-zat penting seperti saponin dan flavonoid yang bersifat manis dan netral serta berkhasiat menguatkan paru-paru, tonikum, dan afrodisiak.
Sebetulnya semua bagian tanaman ini bisa dimakan, mulai dari akar, bunga hingga daunnya, tetapi ingat, terlalu kelebihan mengkonsumsi daun ginseng jawa, bisa mengakibatkan keracunan, bahkan kematian. Penulis sendiri pernah merasakan keracunan daun gingseng ini, perasaan mual dan sedikit pusing. Jika anda sudah terkena, atasi dengan minum kopi keras, dan istirahat yang cukup di tempat terbuka.
Bila anda berminat dengan mudah bisa didapatkan di beberapa supermarket terdekat. Kebanyakan orang menyukai daun gingseng ini untuk ditumis, sup maupun sebagai campuran nasi goreng, tetapi anda juga dapat langsung menjadikannya sebagai lalapan.
Referensi:
FOBI, Wikipedia, anthropogen, farmasi
Sumber:
http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/2012/12/daun-gingseng.html
0 komentar:
Post a Comment